Gambar : Warna mantel yang sangat indah dari kima spesies Tridacna maxima. Kima ini di foto di tangki pembudidayaan. Kima ini akan dijual sebagai kerang hias untuk akuarium air laut. Sumber: http://img85.imageshack.us/i/clamsgw6.jpg/
Saat ini tercatat 10 jenis kima yang tersebar di perairan tropis di Samudera India dan Pasifik. Marga Tridacna meliputi 8 jenis dan marga Hippopus hanya terdiri dari 2 jenis. Indonesia merupakan daerah pusat penyebaran kima di dunia. Sebanyak 7 spesies kima dapat ditemukan di perairan nusantara. Tiga jenis lainnya termasuk jenis kima endemik yang tidak umum dan tersebar di luar Indonesia, yaitu: Kima Laut Merah, Kima Mauritius dan Kima Iblis/Tevoro dari Kepulauan Fiji dan Tonga.
1. Kima Laut Merah (Red Sea or Ribbed Giant Clam)Tridacna costata
Gambar 6. Kima Laut Merah Tridacna costata
Ciri kima ini sangat unik, berupa garis-garis melengkung yang bentuknya seperti tulang rusuk, di permukaan cangkang. Pola garis, berasal dari bekas sisik cangkang (scutes). Ciri unik lainnya adalah bentuk khas dari tepi/bukaan cangkang yang memiliki pola seperti zig-zag (Gambar 6 kiri). Costata berasal dari bahasa latin yang artinya menyerupai tulang rusuk (costa= tulang rusuk).
Penemuan spesies Tridacna costata ini sangat mengejutkan para ahli Biologi Kelautan, mengingat Laut Merah yang menjadi lokasi ditemukannya kerang raksasa ini, termasuk daerah perairan yang telah di survei dengan baik, sehingga memiliki database biota laut yang lengkap. Saat ini, populasi kima ini sudah sangat sedikit (jarang) sehingga masuk dalam kategori kritis (critically endangered).
2. Kima Lubang/Kunia (Boring or Crocus Clam) Tridacna crocea
Kima lubang adalah jenis kima terkecil dan memiliki populasi yang paling melimpah. Kima ini umumnya hidup di dalam lubang-lubang karang keras (hard coral) yang masih hidup ata mati. Kima lubang masuk ke dalam karang secara kimiawi dan mekanis, yaitu mengebor karang perlahan-lahan dengan gerakan membuka dan menutup cangkang. Kima lubang memiliki warna mantel yang menyolok dan indah. Panjang maksimum kima ini hanya mencapai 15 cm saja.
Gambar : Kima Lubang Tridacna costata. Sumber: Wikipedia dan http://www.nmr-pics.nl/Tridacnidae/
Gambar : Kima Lubang di habitat aslinya.
Gambar 11. Beberapa macam warna kima Lubang di tangki budidaya. Sumber: Sumber: James Fatherree http: //reefkeeping.com/
Di Indonesia, kima lubang masih dapat ditemukan dalam jumlah yang melimpah. Ukuran yang kecil dan sulitnya mengambil kima dari dalam lubang-lubang karang, membuat kima ini kurang populer dibandingkan dengan jenis kima lainnya. Di Guam dan Kepulauan Mariana, kima lubang telah punah akibat eksploitasi yang berlebihan untuk bahan makanan laut (Seafood) dan akuarium air laut.
3. Kima Kecil (Small Giant Clam) Tridacna maxima
Gambar : Kima kecil Tridacna maxima. Sumber: Wikipedia dan http://www.nmr-pics.nl/Tridacnidae/
Cangkang kima kecil berbentuk asimetris dan memiliki 5 lengkungan (ribs). Permukaan lengkungan tersusun dari deretan sisik kecil yang teratur. Sisik kima kecil yang hidup di alam umumnya sudah tidak lengkap karena aus, saat cangkangnya yang melakukan gerakan buka-tutup, bergesekan dengan batu karang di sampingnya. Saat menghadapi ancaman, kedua cangkang kima kecil dapat menutup dengan sempurna. Tentakel kecil dalam jumlah banyak, ditemukan di sekeliling siphon incurrent, tempat masuknya air. Mantel kima kecil dapat mengembang hingga melewati tepi cangkang.
Gambar : Kima kecil Tridacna maxima.
Kemampuan yang tinggi dari larva planktonik kima kecil untuk terdispersi, menyebabkan spesies ini memiliki daerah sebaran paling luas dibandingkan jenis kima lainnya. Kima kecil dapat ditemukan mulai dari terusan Suez, Aqaba, Teluk Persia, ke selatan hingga Durban, Kepulauan Nusantara, Jepang selatan, Australia, Kepulauan Lord Howe dan terus ke timur hingga kepulauan Pitcairn. Kima kecil tidak ditemukan di Hawaii dan Pulau Easter.
4. Kima Rosewater/Kima Mauritius (Rosewater’s or Mauritius Giant Clam)Tridacna rosewateri
Kima Rosewater adalah jenis kima endemik Mauritius yang sangat langka. Kima ini memiliki sisik cangkang yang sangat besar. Tepi cangkangnya tipis, berbentuk zig-zag serta dapat menutup dengan sempurna. Secara umum, ciri-cirinya hampir sama dengan Kima sisik Tridacna squamosa. Tidak banyak aspek biologi yang dapat diketahui dari kima ini, mengingat lokasi habitatnya yang terpencil dan populasinya yang sangat jarang. Mungkin hanya segelintir orang saja yang beruntung, dapat melihat spesies ini di habitat aslinya.
Gambar : Cangkang Kima Mauritius Tridacna rosewateri.
Kima Rosewater atau kima Mauritius memiliki daerah sebaran yang sangat terbatas dan hanya ditemukan di daerah gosong/gusung Saya de Malha, Massacring plateu, Mauritius (sebelah timur Madagaskar) pada kedalaman 12-13 m.
5. Kima Sisik/Suling (Fluted Giant Clam) Tridacna squamosa
Kima sisik memiliki cangkang yang sedikit asimetris dengan bibir atau tepi bukaan cangkang bergelombang. Pada punggung lipatan, ditemukan deretan lempeng sisik (scutes) tinggi, agak sempit dan cekung.
Gambar : Kima Sisik Tridacna squamosa. Sumber: Wikipedia dan danhttp://www.nmr-pics.nl/Tridacnidae/
Kima sisik memiliki daerah sebaran yang luas di Samudera India dan Pasifik. Di Indonesia, populasi kima sisik masih ditemukan dalam jumlah yang cukup melimpah.
6. Kima Selatan (South China Clam) Tridacna derasa
Gambar : Kima Selatan Tridacna derasa. Sumber: http://www.arkive.org/ danhttp://www.nmr-pics.nl/Tridacnidae/
Kima selatan memiliki sebaran yang terbatas dan unik. Di Indonesia, jenis ini hanya ditemukan di sebelah timur garis Wallace yang memanjang dari Selat Bali, Selat Makassar hingga Laut Sulawesi. Jenis ini juga banyak ditemukan di pesisir barat laut dan timur laut Australia.
7. Kima Raksasa (Giant Clam) Tridacna gigas
Kima raksasa adalah spesies kerang terbesar di dunia yang masih hidup. Ukuran cangkang kerang ini dapat mencapai 120 cm dengan berat lebih dari 200 kg. Jika tidak terganggu, kima raksasa dapat hidup hingga berumur lebih dari 100 tahun. Rekor spesimen Tridacna gigas terbesar, dipegang oleh cangkang kima asal Indonesia, tepatnya dari Pantai Barat Tapanuli, Sumatera Utara. Ukuran panjang cangkang kima tersebut mencapai 137 cm dengan berat sekitar 250 kg.
Gambar : Cangkang Kima Raksasa yang besar dan berat. Sumber: Wikipedia
Gambar : Cangkang Kima Raksasa yang besar dan berat. Sumber: Wikipedia
Daerah sebaran kima raksasa lebih terbatas dibandingkan jenis kima lainnya, meliputi Teluk Benggala dan Laut Andaman, Laut China selatan hingga Filipina dan Jepang, seluruh Kepulauan Indonesia dan Australia Utara hingga Kepulauan Fiji.
8. Kima Iblis/Kima Tevoro (Tevoro or Evil Giant Clam) Tridacna tevoroa
Gambar : Cangkang Kima Iblis/Tevoro Tridacna tevoroa. Sumber: Wikipedia
Kima Tevoro seringkali ditemukan di daerah tubir atau slope yang terjal, di bagian terluar dari rataan terumbu karang dengan kedalaman 20-30 m. Berbeda dengan spesies kima lainnya, Kima Tevoro tidak pernah ditemukan di perairan dangkal.
9. Kima Tapak Beruang/Kima Pasir (Bear Paw Clam) Hippopus hippopus
Kima pasir atau Hippopus hippopus memiliki karakteristik cangkang yang sangat unik dibandingkan jenis kima lainnya. Cangkangnya tebal dan berat. Bentuknya sangat tidak simetris, bahkan nyaris seperti belah ketupat. Lipatan cangkang juga tidak beraturan.
Gambar : Kima Tapak Beruang Hippopus hippopus. Sumber: Arkive.org danhttp://www.nmr-pics.nl/Tridacnidae/
10. Kima Cina/Kima Porselen (Chinese Clam) Hippopus porcellanus (Rosewater, 1982)
Kima porselen memiliki habitat di daerah rataan terumbu karang yang dangkal hingga kedalaman 6 meter atau kadang-kadang di daerah padang lamun.
Daerah sebaran kima ini meliputi Filipina selatan (Laut Sulu selatan), wilayah Indonesia timur mencakup Sulawesi, Maluku dan Papua, Palau, Papua Niugini dan baru beberapa tahun ini ditemukan juga di Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar